Senin, 21 September 2009

8 Kebohongan Seorang Ibu


Penasaran juga, apa yah kebohongan yang dilakukan seorang ibu??? Dalam keadaan keluarga yang miskin dan menjadi penopang keluarga karena suami telah meninggal. Inilah ringkasan dari email yang saya baca tersebut. ( untuk pemilik email, maaf jikalau ada bagian yang disingkat dan tidak persis sama dengan email yang dikirimkan , tapi thx untuk emailnya ).



1.

Saat anaknya masih kecil, sambil memindahkan makanan ke mangkok anaknya , ibu berkata :” Makanlah, nak. Aku tidak lapar “
2.

Saat menikmati makanan yang lebih enak seperti daging, ibu berkata: “ Nak, ini untuk kamu. Ibu tidak suka makan daging “
3.

Saat berjalan jauh dalam perjalanan, dengan muka yang penuh kelelahan ibu berkata sambil menuangkan air dalam termos yang dibawa: “ Nak , minumlah, Ibu tidak haus”.
4.

Saat anaknya beranjak dewasa dan membutuhkan biaya untuk pendidikan, ibu berkata:” Tidurlah, nak. Aku tidak capek “ sambil melakukan pekerjaan sampingan buat mencari nafkah.
5.

Saat harus tinggal sendiri tanpa suami, anak-anak menyarankan ibu untuk menikah dengan tujuan ada yang menjaga ibu dan menjadi pelindung/pendamping ibu. Ibu berkata” Aku tidak butuh cinta “
6.

Saat anak-anak sudah dapat mencari uang sendiri dan mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu. Ibu berkata: “ Aku punya duit “
7.

Saat anak akan membawa ibu untuk menikmati kehidupan yang lebih baik bersama anaknya yang telah berhasil,ibu tidak mau merepotkan anaknya dan berkata “ Aku tidak terbiasa”
8.

Saat ibu telah tua dan sakit, akhirnya harus dirawat di rumah sakit. Dia terlihat lemah setelah menjalani operasi karena penyakitnya, ibu dengan tetap tegar berkata :” Jangan menangis, Aku tidak sakit “

Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.
Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Untuk Umum Copyright © 2009 D'Black And Red by Ariboy90 Blogger Template